Minggu, 01 April 2012
my puisi ^^
Senja berisyarat
Senja hariku hampa ,
Tiada sentuhan
pohon yang dulu ku tanam tak kurasakan buahnya.
Biarkan .
Sebatang kara hidupku ,
Tiada ingin .
Karena tak pantas untuk diinginkan .
Melainkan untuk disadari.
Senja ditelan masa waktuku.
Menatap sebuah hati yang tak mampu ku sentuh,
Untuk dekat, lebih dekat, bersamamu.
Jendela bersiak mendengar keluhku. Tak henti,
Sosok yang begitu lekat perlahan berbalik.
Keluh ini begitu berkarat di hatiku.
Membuat resah anganku, hingga musim remaja berlalu.
Senja ,
semusim masa berlalu.
Jika dapat ku sampaikan,
betapa harapanku tercurah padamu.
Untuk dekat , lebih dekat ,
Jendela bersiak mendengar keluhku,
Melihat mentari dipangkuanmu,
tiada lagi.
Tersenyum dalam canda, mulai pergi
Bersamamu , menikmati keakuan sang waktu ,
Berbagi kisah indahku , takkan kembali.
Senja merona sepiku , beranjak usia
Jendela bersiak mendenar keluhku,
Kini ,
jarakku terpantau jauh darimu
Tak mampu ku kembalikan semuanya untukmu
Seuntai doa dan harapan,
Kau bangga akan aku anakmu , ibu.
Senja berisyarat ,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar